Ahmad Luthfi Ungkap 31 Puskesmas di Jateng Belum Miliki Dokter Gigi

- Reporter

Sabtu, 13 Desember 2025 - 18:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jawa Tengah bersama pengurus cabang PDGI se-Jawa Tengah, di Hotel Metro, Sabtu (13/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Luthfi menyoroti belum meratanya layanan kesehatan gigi dan mulut di Jawa Tengah, yang ditandai dengan masih adanya puskesmas yang belum memiliki dokter gigi.

“Selamat atas dilantiknya Pengwil PDGI Jateng. Profesi kedokteran gigi ini penting. Masyarakat harus memiliki aspek pre-emptif dan preventif. Orang di desa sakit gigi baru periksa kalau sudah bengkak, termasuk saya,” ujar Luthfi dalam sambutannya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), masih terdapat 31 puskesmas di Jawa Tengah yang belum memiliki dokter gigi, meskipun jumlah dokter gigi di provinsi ini telah mencapai 3.107 orang.

“Dokter gigi di puskesmas itu stigmanya berat karena bisa melayani tujuh hingga sembilan desa. Karena itu, saya ingin di masing-masing desa ada dokter. Dari situ kami menggagas program Speling,” tegas Luthfi.

Kondisi tersebut menunjukkan perlunya penguatan peran organisasi profesi dalam mendorong pemerataan layanan kesehatan gigi dan mulut.

Luthfi mendorong PDGI untuk memperkuat peningkatan literasi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat serta memperluas layanan promotif dan preventif.

Baca Juga :  Pemprov Jateng Gelar Simulasi DRP, Sekda Minta OPD Tingkatkan Kesiapsiagaan Siber

“Basis pelayanan masyarakat itu bukan di kota, tetapi di desa. Program Speling ini selaras dengan program Presiden, yakni Cek Kesehatan Gratis,” ucapnya.

Selain itu, pengembangan inovasi layanan seperti tele-dentistry, pemanfaatan rekam medis digital, dan layanan berbasis teknologi dinilai penting untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.

Sinergi antara PDGI, pemerintah daerah, dan organisasi profesi kesehatan lainnya juga menjadi perhatian, seiring pentingnya penegakan etika profesi, peningkatan mutu pelayanan, dan penguatan kompetensi dokter gigi.

“Seluruh dokter spesialis di rumah sakit provinsi, kabupaten, kota, dan swasta kita bahu membahu, dengan prioritas desa termiskin yang tidak terjangkau layanan kesehatan,” ujar Luthfi.

Ia juga meminta Pengwil PDGI Jawa Tengah segera menyerahkan roadmap kedokteran gigi agar menjadi skala prioritas dan terlibat aktif dalam program Speling.

“Orang kampung itu kalau sakit gigi kadang cuma dikasih puyer, atau jempolnya diikat kencang. Jadi sembuhnya karena kersaning Allah,” kata Luthfi.

Luthfi berharap pengurus yang baru dilantik dapat mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, terutama dalam aspek pencegahan.

“Selamat mengabdi untuk bangsa dan negara. Semoga pengurus baru memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Tengah,” ucapnya.

Baca Juga :  Baru Menikah, Wali Kota Tegal Digoda Gubernur Ahmad Luthfi di Tengah Aksi Tanam Mangrove

Sementara itu, Pengurus Besar PDGI mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi atas gagasan program Speling.

“Luar biasa yang dikembangkan di Jawa Tengah. Ada dokter spesialis keliling. Ini patut dicontoh daerah lain,” ujar Sekretaris Jenderal PB PDGI, drg. Eka.

Ia juga mengapresiasi soliditas Jawa Tengah dalam aksi kemanusiaan.

“Saya baru pulang dari kunjungan lokasi bencana di Sumatera. Jawa Tengah menyumbang terbesar, Rp150 juta dari teman sejawat. Daerah lain tidak sampai sepertiganya,” kata drg. Eka.

Ia berharap pengurus baru PDGI Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan dapat memberikan kontribusi nyata.

“Yang dilantik ini orang-orang luar biasa. Mau bekerja untuk PDGI yang melelahkan dan tanpa honor. Semoga pengabdian ini berbalas keberkahan bagi keluarga,” ujarnya.

Data terakhir menunjukkan capaian program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Jawa Tengah telah menjangkau sekitar 10.878.489 jiwa hingga awal November 2025.

Sementara itu, program Speling (Dokter Spesialis Keliling) telah menjangkau 722 desa dengan total sasaran sekitar 73.813 jiwa hingga 5 November 2025.

Adapun hingga akhir Juni 2025, Speling telah melayani 17.900 orang di 152 desa dari 32 kabupaten/kota, sementara 3,8 juta jiwa masyarakat Jawa Tengah memanfaatkan layanan CKG.*

Berita Terkait

Hafal Quran di Jateng, Santri Berhak Dapat Bisyarah Meski Bukan Warga Lokal
Ning Nawal Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara di Jawa Tengah
Sekda Jateng Harap Abdi Nagari Award Picu ASN Layani Publik dengan Ikhlas
Luthfi Pastikan Penanganan Tambang Slamet Berjalan: Perizinan hingga Dampak Lingkungan Diteliti
Kebahagiaan Penyandang Disabilitas Jateng Terima SK PPPK Paruh Waktu
Ahmad Luthfi Terbuka pada Kritik, Komit Fasilitasi Literasi Digital untuk Wartawan
DWP Diharapkan Jadi Penyeimbang dan Penjaga Etika Suami ASN
Pemprov Jateng Turun Tangan, Satgas Tambang Gunung Slamet Segera Dibentuk

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 18:12 WIB

Hafal Quran di Jateng, Santri Berhak Dapat Bisyarah Meski Bukan Warga Lokal

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:10 WIB

Ning Nawal Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara di Jawa Tengah

Sabtu, 13 Desember 2025 - 06:01 WIB

Sekda Jateng Harap Abdi Nagari Award Picu ASN Layani Publik dengan Ikhlas

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:45 WIB

Luthfi Pastikan Penanganan Tambang Slamet Berjalan: Perizinan hingga Dampak Lingkungan Diteliti

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:34 WIB

Kebahagiaan Penyandang Disabilitas Jateng Terima SK PPPK Paruh Waktu

Berita Terbaru